Jumat, 12 Juni 2009

Gamaras, Keracunan Air Ketuban


DIBERI NAMA OBAT YANG TERMAHAL

Sungguh bahagia rasanya jika sepasang suami istri dikaruniai seorang momongan. Demikianlah yang dirasakan Sukma Inayah Putri (20 th) dan Moch. Syarof (27 th), pasangan muda ini diberikan amanah seorang bayi laki-laki yang lucu, Rasya Gamaras Fii Sabilillah, nama pemberian kedua orang uanya. Namun di balik kebahagiaan itu tersimpan segudang gundah gulana di hati, manakala melihat surat tagihan dari RSUP Sanglah yang nilainya sangat fantastis bagi keluarga kecil ini, Rp. 25.070.300,-.

Deretan angka senilai gaji anggota dewan itu adalah biaya perawatan yang harus ditebus lantaran si orok sempat keracunan air ketuban ketika proses kelahiran, “Dari jam satu malam sampai jam enam sore keesokan harinya proses kelahiran anak saya,” kisah Sukma. Karena keracunan ketuban yang cukup lama, mengharuskan bayi mungil ini dirawat di IRD Bayi RSUP Sanglah. Ketika itu biaya tak terpikirkan, yang penting adalah keselamatan sang bayi.
Tidak cukup itu, bayi pasangan yang tinggal di Jl. Raya Kesambi Gg. Kesambi Indah, Kerobokan, Kuta, ini ternyata tidak memiliki sel darah putih, “Jadi banyak darahnya yang menggumpal terlihat di beberapa bagian tubuhnya,” imbuh Sukma. Akhirnya terapi obat pun dilakukan, Gamaras demikian nama obat terapi tersebut yang akhirnya menjadi nama tengah anak pertama Sukma dan Syarof.
“Gamaras itu obat yang paling mahal saat perawatan anak saya,” ujarnya penuh ironi. Kini Gamaras sudah mulai membaik, namun masih ada sedikit penggumpalan di pergelangan tangan sebelah kanannya. Untuk sementara LAZ YKSU dari dana donatur hanya bisa membantu meringankan beban biaya keluarga ini, sisanya BPKB motor Syarof terpaksa dijaminkan di RS serta tabungan keduanya yang ternyata belum mencukupi juga. Untuk informasi dan bantuan dapat menghubungi LAZ YKSU.(abufida)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar